Variasi Web 2.0

Friday 19 September 2008

Topik mengenai web 2.0 akan selalu menarik untuk dibahas. Web interaktif ini menjadi upaya untuk mengetahui apa yang terjadi saat ini, terutama dalam lingkup dunia Internet.

Hingga saat ini, terdapat tiga tren penting dalam web 2.0. Pertama, miliki model penghantaran yang baru, di mana perangkat lunak sering kali didapat sebagai sebuah layanan pada infrastruktur Internet publik, bukan disebarkan di lokasi. Ini memberikan banyak manfaat, terutama akses langsung bagi pengguna ke perangkat lunak tersebut. Namun demikian, hal ini juga menimbulkan masalah bagi perusahaan dalam menjaga privasi dan keamanan data mereka


Kedua, saat ini Internet menawarkan antarmuka yang mudah ke berbagai data dan layanan, seperti:
1. REST: Ketika seorang pengguna menavigasikan Web, mereka mendapatkan sebuah representasi sumber daya atas halaman Web tersebut. Ketika seorang pengguna meng-klik halaman itu, mereka mendapatkan representasi sumber daya lainnya. Kini, pengguna mengalami transfer keadaan. Secara sederhana, inilah yang dimaksud dengan REST.
2. RSS: Dikenal luas sebagai alat sindikasi konten. RSS adalah cara yang lebih terbuka untuk menghantarkan konten dan mengintegrasikan aplikasi. RSS mendorong berita dan konten blog ke feed reader sehingga memungkinkan pengguna untuk mengkonsolidasikan konten yang mereka minati dan melihatnya di satu tempat.
3. Atom dan Atom Publishing: Atom dan Atom Publishing ini secara luas menjadi sebuah antarmuka publik ke berbagai aplikasi. Atom Publishing Protocol memberikan sebuah REST API untuk menciptakan, membaca, meng-update, dan menghapus data aplikasi apa pun.

4. AJAX: Adalah singkatan dari asynchronous Javascript and XML. Ini merupakan unsur penting karena menunjukkan bahwa sebuah antarmuka pengguna browser dapat memberikan pengalaman pengguna yang kaya, responsif, dan lebih efisien.
5. Social Tagging: Adalah sebuah pendekatan tidak formal untuk menjelaskan konten. Social Tagging jauh lebih fleksibel daripada jika menggunakan sebuah pengklasifikasian yang formal. Pendekatan ini dapat menghasilkan sebuah taksonomi yang sangat baik. Penguna menciptakan kata kunci apa pun yang dapat membantunya mengingat apa isi konten tersebut.
Jadi jika kontennya adalah gambar anjing, maka nama "bleky" atau "guk-guk" atau "si manis" dapat digunakan. Jika mencari konten tersebut, pengguna hanya perlu mengingat salah satu dari nama tersebut untuk menemukannya. Hal ini menjurus pada penciptaan "mashup" dimana data dan layanan dari berbagai sumber dicampur dengan cara yang baru dan berguna.

Ketiga, terdapat prinsip partisipasi, di mana komunitas yang menggunakan perangkat lunak dapat menambahkan manfaat dengan memberikan label, rekomendasi, dukungan, dan bentuk berbagi pengetahuan lainnya. Untuk mencapai tingkat produktivitas berikutnya, perusahaan harus mendapatkan cara yang lebih pintar untuk menguak pengetahuan terpendam atau pun pendekatan baru untuk menghubungkan satu orang dengan orang lainnya, sehingga tercipta "the wisdom of crowds". Tingkat ini disebut living web atau Web terpersonalisasi.
IBM sendiri telah menggunakan web 2.0, misalnya dengan web 2.0 Lotus. Portofolio Lotus telah secara luas memanfaatkan Ajax maupun Atom. Lotus Connections menyajikan blog, social bookmark, profil individu, kelompok minat komunitas, dan pengelolaan kegiatan.
Sementara itu, Lotus Quickr mendukung Atom feed. Tidak seperti layanan sindikasi penerbitan satu arah yang dimiliki RSS, Atom feed bertindak sebagai sebuah penerbit dan konsumen data. Seorang pengguna dapat mengirim informasi dari Quickr ke pembaca di Web dan juga dapat mengkonsumsi informasi dari Web dalam Lotus Quickr.
Redaksi SDA Asia Magazine

0 comments:

Informasi Handphone

Dunia Otomotif

Dunia Olah Raga

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP