Trik Membuat Read More Atau Selengkapnya Di Blogspot

Thursday, 25 September 2008

Step 1
- Silakan Sign in di blogger dengan id anda.

- Klik Setting/Pengaturan

- Klik Formatting/Format

- Pada bagisn paling bawah, ada text area kosong disamping tulisan Template Posting, isi tesxt area kosong tersebut dengan kode di bawah ini :

Klik tombol Save Setting/Simpan Pengaturan

Step 2
- Klik menu Dasboard

- Klik menu Layout

- Klik menu Edit HTML

- Klik tulisan Download Full Template/Download Template Selengkapnya.
Simpan dulu template yang baru di download untuk backup
- Beri tanda centang pada kotak di samping tulisan Expand Template Widget , lihat gambar di bawah :

- Silahkan anda cari kode berikut:

- Hapus kode diatas, lalu ganti dengan kode di bawah ini.

- Klik tombol Save Template/Simpan Template

- Selesai.


Cara Posting Artikel

- Klik menu Posting

- Klik menu Edit HTML, maka secara otomatis tampak kode yang telah kita setting tadi, yakni :

- Tuliskan artikel yang ingin tampak pada blog di atas kode :

- Tulis keseluruhan sisa artikel di bawah kode di atas tadi dan sebelum kode :

- Klik tombol bertuliskan Publish Posting/Mempublikasikan Posting
Selengkapnya...

Download Browser Google Chrome

Monday, 22 September 2008

Google baru saja meluncurkan browser besutannya yang diberi nama Crome, kayaknya makin sengit aja persaingan browser saat ini, kita lihat saja siapa yang bakal meraih sukses, mau coba Chrome?


Download Google Chrome

Selengkapnya...

Variasi Web 2.0

Friday, 19 September 2008

Topik mengenai web 2.0 akan selalu menarik untuk dibahas. Web interaktif ini menjadi upaya untuk mengetahui apa yang terjadi saat ini, terutama dalam lingkup dunia Internet.

Hingga saat ini, terdapat tiga tren penting dalam web 2.0. Pertama, miliki model penghantaran yang baru, di mana perangkat lunak sering kali didapat sebagai sebuah layanan pada infrastruktur Internet publik, bukan disebarkan di lokasi. Ini memberikan banyak manfaat, terutama akses langsung bagi pengguna ke perangkat lunak tersebut. Namun demikian, hal ini juga menimbulkan masalah bagi perusahaan dalam menjaga privasi dan keamanan data mereka


Kedua, saat ini Internet menawarkan antarmuka yang mudah ke berbagai data dan layanan, seperti:
1. REST: Ketika seorang pengguna menavigasikan Web, mereka mendapatkan sebuah representasi sumber daya atas halaman Web tersebut. Ketika seorang pengguna meng-klik halaman itu, mereka mendapatkan representasi sumber daya lainnya. Kini, pengguna mengalami transfer keadaan. Secara sederhana, inilah yang dimaksud dengan REST.
2. RSS: Dikenal luas sebagai alat sindikasi konten. RSS adalah cara yang lebih terbuka untuk menghantarkan konten dan mengintegrasikan aplikasi. RSS mendorong berita dan konten blog ke feed reader sehingga memungkinkan pengguna untuk mengkonsolidasikan konten yang mereka minati dan melihatnya di satu tempat.
3. Atom dan Atom Publishing: Atom dan Atom Publishing ini secara luas menjadi sebuah antarmuka publik ke berbagai aplikasi. Atom Publishing Protocol memberikan sebuah REST API untuk menciptakan, membaca, meng-update, dan menghapus data aplikasi apa pun.

4. AJAX: Adalah singkatan dari asynchronous Javascript and XML. Ini merupakan unsur penting karena menunjukkan bahwa sebuah antarmuka pengguna browser dapat memberikan pengalaman pengguna yang kaya, responsif, dan lebih efisien.
5. Social Tagging: Adalah sebuah pendekatan tidak formal untuk menjelaskan konten. Social Tagging jauh lebih fleksibel daripada jika menggunakan sebuah pengklasifikasian yang formal. Pendekatan ini dapat menghasilkan sebuah taksonomi yang sangat baik. Penguna menciptakan kata kunci apa pun yang dapat membantunya mengingat apa isi konten tersebut.
Jadi jika kontennya adalah gambar anjing, maka nama "bleky" atau "guk-guk" atau "si manis" dapat digunakan. Jika mencari konten tersebut, pengguna hanya perlu mengingat salah satu dari nama tersebut untuk menemukannya. Hal ini menjurus pada penciptaan "mashup" dimana data dan layanan dari berbagai sumber dicampur dengan cara yang baru dan berguna.

Ketiga, terdapat prinsip partisipasi, di mana komunitas yang menggunakan perangkat lunak dapat menambahkan manfaat dengan memberikan label, rekomendasi, dukungan, dan bentuk berbagi pengetahuan lainnya. Untuk mencapai tingkat produktivitas berikutnya, perusahaan harus mendapatkan cara yang lebih pintar untuk menguak pengetahuan terpendam atau pun pendekatan baru untuk menghubungkan satu orang dengan orang lainnya, sehingga tercipta "the wisdom of crowds". Tingkat ini disebut living web atau Web terpersonalisasi.
IBM sendiri telah menggunakan web 2.0, misalnya dengan web 2.0 Lotus. Portofolio Lotus telah secara luas memanfaatkan Ajax maupun Atom. Lotus Connections menyajikan blog, social bookmark, profil individu, kelompok minat komunitas, dan pengelolaan kegiatan.
Sementara itu, Lotus Quickr mendukung Atom feed. Tidak seperti layanan sindikasi penerbitan satu arah yang dimiliki RSS, Atom feed bertindak sebagai sebuah penerbit dan konsumen data. Seorang pengguna dapat mengirim informasi dari Quickr ke pembaca di Web dan juga dapat mengkonsumsi informasi dari Web dalam Lotus Quickr.
Redaksi SDA Asia Magazine
Selengkapnya...

OverClock: Cara efektif meningkatkan kinerja komputer

Kata overclock mungkin menjadi bahasa asing bagi seorang pemula yang tertarik dibidang hardware. Tetapi bagi mereka yang sudah mahir dibidang hardwawe, kata tersebut merupakan sebuah kata baku dan digunakan dalam kehidupan sehari hari.

Bahasa overclock disusun dari dua kata yaitu over dan clock yang artinya melakukan setup mainboard clock bagi processor maupun sebuah VGA. Kata overclock dikonotasikan dengan membuat computer lebih cepat.

Entah kapan dimulai para hobbiest melakukan overclock. Diperkirakan overclock sudah dimulai pada tahun 1985. Kalau tidak salah, computer pertama yang dijual yaitu jenis PC XT dengan processor tipe Intel (8088) dan dibuat lebih cepat bekerja dengan procesor dari NEC V20. Maklum kecepatan pada computer PC XT dahulu luar biasa lambatnya. Jangankan kata sistem Linux atau Windows. Yang kita kenal saat itu hanyalah PC-DOS IBM sebagai sistem operasi sebuah computer. DOS hanyalah berbentuk disket sudah dapat dijadikan storage pada computer termasuk sistem operasi. Pada tahun itu tidak banyak orang mengenal tentang harddisk ataupun memory seperti jenis. Hardware masih sangat mahal dan sederhana. Bahkan tidak pernah terdengar kata giga seperti sekarang ini. Memory masih dalam hitungan Kilobyte, harddisk pertama berukuran sangat besar dengan beberapa puluh megabyte

Overclock mulai dilakukan ketika processor 486 DX dan Pentium Klasik pertama. Tetapi memacu processor hanya dapat dilakukan dengan jumper pada mainboard. Misalnya Pentium 166Mhz dijumper menjadi kecepatan 200Mhz, sedikit sekali perbedaan antara 166Mhz dan 200Mhz. Tetapi cukup lumayan untuk kecepatan pada tahun ini.

Ramainya overclocker dimulai pada 1997 ketika Intel mengeluarkan processor jenis Celeron berkecepatan 300Mhz dengan jenis slot 1 dan ramai ramai dipacu menjadi 450Mhz. Saat itulah muncul para overclocker yang mulai memacu processor sampai batas terakhir.

Perusahaan Taiwan saat itu sudah menguasai dibidang hardware membuat mainboard dengan option yang dapat disetup oleh pemakai. Munculnya Abit dengan mainboard untuk setup via BIOS dan mainboard jumperless. Abit pertama mengumumkan mainboard dengan jumper minimal dan pemakai dapat melakukan setup pada BIOS untuk kecepatan processor.

APAKAH SEBENARNYA TUJUAN OVERCLOCK?

Tujuan utama melakukan overclock adalah memacu sebuah processor VGA dan CPU agar lebih cepat bekerja.

Tetapi saat ini untuk dengan teknologi yang ada, memungkinkan seseorang memiliki kemudahan membuat computer dengan overclock. Misalnya seseorang ingin memacu computer lebih cepat bekerja dengan processor yang lebih murah untuk menyamai computer yang memiliki processor lebih cepat dan mahal. Misalnya mengunakan processor seharga 1 juta tetapi mampu memiliki kecepatan yang hampir atau melebihi computer dengan procesor lebih mahal

Ada juga tujuan khusus yang menjadi trend setelah tahun 2000. Misalnya untuk aplikasi game. Dengan melakukan overclock , sebuah computer akan lebih cepat dan lebih nyaman dinikmati. Dengan overclock semua perangkat akan meningkat. Fungsi yang terakhir inilah tujuan paling umum digunakan. Karena tersedianya perangkat tambahan hampir semuanya tersedia, serta didukung oleh perusahaan mainboard untuk memasukan sistem overclock pada BIOS. Sayangnya, ketika itu belum semua perkembangan telah sempurna. Karena masih terbatasnya perangkat seperti memory, mainboard dan heatsink yang tidak selengkap sekarang ini.

BAGAIMANA MELAKUKAN OVERCLOCK?

Melakukan overclock sebenarnya melakukan setup kecepatan clock CPU pada BIOS. Bila processor dengan kecepatan 1.6Ghz dengan bus 100Mhz, artinya processor bekerja pada kecepatan 16X100Mhz akan menghasilkan kecepatan processor 1600Mhz atau 1.6GHz. Dengan merubah bus pada option BIOS misalnya dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer akan bekerja dengan kecepatan 2.1GHZ atau 16X133Mhz dengan hasil 2.1Ghz atau 2.128Mhz. Apakah sedemikian mudah melakukan overclock. Betul, hanya dengan cara inilah computer dapat dipacu dan sedemikian mudahnya seseorang melakukan overclocking.

BERAPA MAHAL DARI BIAYA OVERCLOCK?

Biaya overclock bisa bervariasi. Bila anda melakukan overclock sebuah computer yang tidak terlalu tinggi, misalnya dengan mempercepat laju processor menjadi 10% atau 20% lebih cepat. Mungkin anda tidak memerlukan biaya tambahan. Perubahan hanya dilakukan pada BIOS saja.

Contoh anda mengunakan procesor 1.6Ghz, lalu memacu menjadi 2.1Ghz. Dengan heatsink standard, pada kecepatan tersebut masih diposisikan aman bagi computer dan dapat dilakukan dengan mudah.

Tetapi bila dilakukan overclock cukup tinggi, misalnya diatas 25%, umumnya akan muncul kendala terjadi pada panas processor. Karena disain heatsink standard sebagai pendingin processor dibuat terbatas untuk kecepatan tertentu. Kendala pada panas processor dapat diperbaiki dengan menganti heatsink non standard. Dengan heatsink non standard maka processor terhindar dari hang atau malfunction karena terlalu panas bekerja. Atau dibantu pada sirkulasi udara didalam untuk memperbaiki sistem pendingin computer.

Kenapa panas menjadi momok dari kegiatan overclock. Dengan peningkatan kecepatan, dampak akan membuat processor menjadi panas.

Lalu dimana tingkat kemahalan dari kegiatan overclock. Bila anda melakukan overclock pada processor saja, tanpa memperbaiki perangkat lainnya. Hal ini dapat dikatakan murah. Tetapi bila anda berkeinginan mengoptimalkan seluruh perangkat yang ada, termasuk memory, mainboard premium, VGA top-end, power supply, pendingin bahkan case yang khusus di disain untuk overclocking. Disitulah nilai mahal yang harus disediakan. Karena perangkat khusus yang disediakan memang memiliki kelebihan tersendiri.

Memiliki sebuah computer dengan tingkat hardware paling optimal hampir sama seperti membeli sebuah PC dengan harga 2 buah PC. Contoh saja, dahulu ada seorang pemula menginginkan pendingin yang baik bagi computer karena telah dioverclock. Untuk menghemat dia membeli fan berkecepatan 7.200RPM 80mm akan lebih murah dibandingkan membeli heatsink bagus tetapi lebih mahal. Beberapa hari kemudian, dia kembali menganti heatsink 7.200RPM dengan heatsink baru. Dikatakan , ketika fan dipasangkan didalam case ternyata malah membuat seluruh meja kerjanya ikut bergetar.

APA YANG PERLU DI LAKUKAN UNTUK MELAKUKAN OVERCLOCK?

Mudah untuk membuat processor agar dapat dioverclock, tetapi dampaknya cukup luas bagi hardware lain. Bila berbicara pada computer yang ada saat ini, melakukan overclock akan berdampak bagi hardware seperti sistem I/O, VGA dan lainnya.

Mengoverclock sebuah processor beberapa MHz juga akan memacu kinerja bagian lain seperti memory, PCIe, PCI dan AGP clock. Artinya bila procesor dengan kecepatan bus 100MHz dipacu menjadi 120MHz (20%), maka kecepatan clock hardware lain juga meningkat. Demikian juga kecepatan memory akan dipacu mengikuti kecepatan processor yaitu sekitar 20%.

Banyak kesalahan terjadi bagi pemula karena tidak terlalu mengenal perhitungan, kemampuan serta batasan dari hardware. Untuk itu kita bagi dari masing masing hardware yang terkait satu sama lain karena secara langsung akan terkena dampak ketika processor dipacu diatas standard.

DENGAN MEMACU OVERCLOCK PADA PROCESSOR TERDAPAT 3 HAL PENTING.

1. Processor memiliki batas kecepatan tertentu, semakin tinggi maka semakin panas dan tidak stabil. Menghadapi panas hanya dapat dihadapi dengan sistem pendingin yang baik. Menganti pendingin jenis tertentu akan menjaga keberhasilan ketika melakukan overclock.
2. Semakin tinggi multiplier sebuah processor akan semakin tidak stabil. Umumnya mereka yang ingin melakukan overclock mengambil inisiatif dengan jalan membeli processor bermultiplier rendah. Dengan multiplier rendah, maka kecepatan processor memiliki persentas lebih tinggi plus lebih murah. Misalnya anda mengunakan processor 2.4Ghz dengan multiplier 12 X 200Mhz akan mudah dipacu menjadi 3Gz dengan bus 250Mhz dann terjadi peningkatan 25%. Dibandingkan anda mengunakan processor 3GHz dengan bus 200Mhz dan multiplier 15 X 200Mhz yang mengharuskan bekerja pada 3.75Ghz dengan bus 250Mhz akan sulit untuk stabil bekerja
3. Daya power untuk processor. Kita mengenal dengan overvoltage. Dengan menambahkan voltage bagi processor akan menjaga kestabilan computer. Bila overclock dilakukan pada batas wajar, overvoltage jarang dilakukan. Tetapi pada overclock yang cukup extreme, overvoltage umumnya menjadi pilihan terakhir yang diambil. Dampaknya kembali kepada point pertama yaitu semakin panasnya processor. Mengapa overvoltage dilakukan. Semakin cepat processor bekerja, semakin besar daya atau power yang dibutuhkan. Dengan menambah supply power bagi processor dengan peningkatan voltage atau overvoltage akan memberikan power yang cukup ketika processor bekerja diatas kecepatan standard. Untuk meningkatkan daya bagi procesor, pada BIOS setup terdapat option Vcore. Angka Vcore inilah yang dimainkan agar processor menjadi lebih stabil

DAMPAK PADA CHIP-SET DAN KESTABILAN HARDWARE LAIN.

Setelah membahas kendala overclock processor, kita kembali melihat dasar dari bus clock pada sistem computer. Melihat dari bagian mainboard, terdapat pembagian kecepatan yang sama agar sinkron bekerja dari tiap tiap hardware.

Melihat pembagian bus tersebut anda dapat menganalisa. Bila sebuah computer dengan kecepatan processor 100Mhz pada bus external, lalu dipacu menjadi 120Mhz. Dampaknya perhitungan clock pada device PCIe, AGP dan ISA bus juga meningkat 20% lebih cepat. Contoh saja bila sebuah VGA AGP dengan bus 66Mhz, dengan kecepatan chip-set yang dipacu 20% saja akan memaksa VGA bekerja pada kecepatan 80Mhz. Artinya akan sulit membuat VGA tetap stabil ketika memainkan game. Atau anda mengunakan harddisk jenis SATA yang sensitif terhadap perubahan, ketika melakukan overclock bisa saja menyebabkan kegagalan harddisk bekerja.

Sebelum perusahaan mainboard membuat option pengunci PCIe/AGP dan PCI, cara paling mudah adalah mencari titik aman pada clock internal. Ketika seseorang melakukan overclock, 20% mungkin malah membuat hardware tidak stabil. Tetapi meningkatkan kecepatan pada overclock 30% malah hardware berjalan normal. Titik 30% adalah titik aman yang diambil para overclock. Perhitungan titik aman tersebut berbeda beda baik pada jenis procesor yang ada.

Kendala pada peningkatan kecepatan bagi chip-set dengan overclock, saat ini bukanlah sebuah masalah. Beberapa perusahaan mainboard telah mendisain agar computer bekerja lebih stabil dengan penambahan option baru untuk pengunci dari clock hardware. Option ini berfungsi sebagai pengunci agar clock dari hardware lain tidak ikut naik mengikuti kecepatan clock processor. Ketika processor bekerja pada kecepatan non standard, maka ketiga bagian tersebut akan tetap sama bekerja seperti kecepatan standard.

PERSIAPAN DAN TAHAPAN OVERCLOCK.

Karena overclock adalah kegiatan trial and error atau coba coba. Tahap paling awal adalah anda harus mengetahui dimana tempat untuk melakukan reset BIOS bila computer terkunci ketika dilakukan overcloking. Bila BIOS tidak dapat melakukan boot secara normal, maka pengembalin agar mainboard dapat berkerja kembali dengan melakukan reset BIOS pada untuk mengembalikan BIOS diposisi default.

Hal lain adalah kesabaran. Coba melakukan peningkatan kecepatan processor secara tahap demi tahap. Melakukan peningkatan secara berlebihan hanya akan mengacaukan analisa anda. Melakukan overclock dengan perlahan akan lebih mudah berhasil, dan menganalisa sesaat apakah computer sudah dapat bekerja dengan baik. Dan coba nikmati beberapa aplikasi apakah semua sudah berjalan normal sebelum meningkatkan kecepatan processor lebih tinggi lagi.

Bila terjadi kegagalan misalkan computer mengalami hang, blue screen atau gagal menjalankan aplikasi tertentu. Kembalilah menganalisa pada bagian hardware. Dan mencari dibagian manakah yang membuat computer gagal dilakukan overclock.

BEBERAPA BAGIAN YANG SERING MENYEBABKAN KEGAGALAN KARENA OVERCLOCK.

1. Memory umumnya paling dominan. Ketika overclock terjadi, bagian memory harus mengimbangi kecepatan processor.
2. Panas yang berlebihan terjadi pada processor bila mengunakan heatsink standard
3. Kekurangan daya pada processor karena mainboard atau power supply yang tidak memadai
4. Kemampuan mainboard yang tidak menunjang, atau tidak di disain untuk overclocking
5. Kemampuan perangkat hardware lain tidak mampu bekerja pada kecepatan overclock

BAGIAN YANG PALING PENTING PADA OVERCLOCK ADALAH MEMORY DAN POWER SUPPLY. supply

Beberapa tahun lalu anda pasti pernah mengenal memory jenis SDRAM dengan kecepatan PC100, PC133 dan PC150. Saat ini perkembangan kecepatan memory DDR dibagi dengan PC2100, PC2600 dan PC3200. Dan jenis DDR2 juga dibagi lagi menjadi PC4300, PC5400 dan selanjutnya. Dan terakhir teknologi dual channel agar memory memberikan bandwidth lebih besar dengan 2 buah modul memory yang harus dipasang bersama sama.

Kita ambil contoh Pentium III dengan kecepatan 500Mhz bus 100Mhz. Untuk mengoverclock menjadi 667Mhz maka computer harus dilakukan setup dengan bus 133Mhz. Dan memory dari standard PC66/PC100 harus diganti dengan PC133 dan PC150

Bila anda mengunakan jenis Pentium 4 1.6Ghz dengan memory DDR dan bus 100Mhz maka computer cukup mengunakan PC2100. Tetapi dengan kecepatan overclock dari 100Mhz menjadi 133Mhz maka computer idealnya mengunakan memory berkecepatan PC2700/DDR333.

Pilihan dari kecepatan memory sebenarnya bukan masalah ketika mengoverclock processor. Hanya untuk mengoptimalkan kinerja computer, diperlukan sebuah kemampuan memory juga. Bila tujuan overclock untuk memaksimalkan seluruh kinerja sebuah computer maka kecepatan memory menjadi adalah hal yang mutlak .

Sebagai contoh, mengunakan processor berkecepatan 200Mhz dengan dual channel memory untuk optimalnya memiliki kinerja pada memory dengan DDR memory berkecepatan DDR PC3200. Apakah memory berkecepatan PC2700 atau PC2100 tidak dapat digunakan. Jawabannya : tetap dapat digunakan. Beberapa mainboard saat ini sudah memasukan option multiplier atau pembagian bagi kecepatan memory dengan processor. Dengan menurunkan kecepatan multiplier memory maka computer dapat mengunakan kecepatan memory lebih rendah

Dampak menurunkan multiplier memory tentu bertentangan dengan tujuan overclock. Disatu sisi kecepatan processor meningkat, disisi lain yaitu kecepatan memory menjadi menurun. Apakah yang terjadi jika kecepatan memory diturunkan. Tentu bagian memory hanya menghasilkan bandwidth lebih rendah atau memiliki kecepatan tranfer lebih rendah karena rendahnya clock yang dikurangi. Pada sisi processor atau CPU sedang bekerja cepat, disisi memory malahan terjadi kelambatan pada tranfer data antara processor ke memory. Hasilnya tentu menjadikan performa computer sedikit lebih rendah

Pemakaian multiplier memory hanya berguna bila memory tidak sanggup bekerja terlalu tinggi ketika processor dilakukan overclock. Sebagai contoh anda mengunakan jenis DDR PC3200 jenis standard yang ada dipasaran. Dengan peningkatan kinerja processor dengan overclock, umumnya terjadi kegagalan pada memory. Karena memory tidak mampu bekerja diluar batas kecepatan standard. Pilihannya adalah menurunkan kecepatan multiplier 1 step dari kecepatan yang ada.

Sebagai contoh pada gambar dibawah ini. Dengan kecepatan processor berFSB 200Mhz maka kecepatan memory standard akan dipacu pada 200Mhz X 2 = DDR400 atau sama dengan kecepatan PC3200. Melakukan overclock processor 10% saja dari kecepatan standard processor maka dibutuhkan kecepatan memory pada kecepatan DDR440. Bila memory tidak mampu bekerja pada kecepatan DDR440, pilihannya dengan menurunkan kecepatan multiplier 1 step dibawahnya. Sehingga memory akan bekerja pada kecepatan 365Mhz atau hampir sama seperti kecepatan PC2700. Karena memory memiliki kecepatan DDR400, dengan kecepatan 365Mhz masih dapat diterima atau dibawah kecepatan standard memory.

KEINGINAN YANG UMUMNYA HENDAK DI CAPAI OLEH PARA GAMER.

Keinginan seseorang memiliki computer lebih cepat tidak lepas dari hardware pendukung yang ada. Saat ini sudah banyak memory jenis premium dipasarkan. Pilihan mengunakan memory jenis Premium memang tidak mudah. Selain lebih mahal, memory dengan performa lebih tinggi dibandingkan memory standard memiliki keistimewaan tersendir.

Kami sempat menanyakan pada sebuah produsen memory terbesar saat ini. Mengapa dibuat memory jenis premium (untuk overclock) dan standard. Jawaban dari mereka sederhana.

CHIP MEMORY DI BUAT DENGAN BEBERAPA MODEL :

Pertama adalah memory standard yang banyak dijual dipasaran. Memory standard ditujukan pada end user. Umumnya chip memory standard dijual lebih murah dan dirakit kembali menjadi memory module. Atau sudah dirakit menjadi memory module dan dijual ke perusahan computer untuk digunakan pada computer branded. Jenis memory standard diproduksi masal dalam jumlah banyak sehingga biaya produksi lebih murah.

Jenis kedua adalah memory yang dijual khusus. Biasanya memory yang dijual khusus diperuntukan bagi perusahaan memory ternama. Perusahaan dengan merek memory tertentu memproduksi module memory dan diberikan label merek dari perusahaan pembuat module memory. Umumnya memory dengan merek tertentu sudah memiliki jaminan terhadap kompatibel diberbagai hardware. Jadi yang ditekankan adalah kompatible pada hardware yang ada dipasaran

Ketiga adalah memory berdasarkan pesanan untuk jenis Premium. Perusahaan pembuat memory hanya membuat memory jenis Premium yang dipesanan dari perusahaan OEM/merek perusahaan memory tertentu dalam jumlah besar. Karena dibuat berdasarkan pesanan, walaupun memilik jumlah besar tetapi tetap mahal karena memiliki kualitas. Memory Premium memang dibuat dengan biaya ebih mahal. Selain memiliki daya tahan lebih tinggi, kemampuan memory Premium tidak akan pernah didapat pada memory standard dan hampir tidak pernah dijual langsung oleh pembuat memory itu sendiri. Kriteria dari memory Premium memang lepas dari kebutuhan memory standard. Biasanya dipasarkan dengan tingkat latency rendah, atau memiliki kemampuan bekerja pada clock tinggi. Khusus bagi para gamer, lebih memilih memory jenis premium. Jenis memory premium umumnya memiliki ketahanan lebih tinggi.

Manfaat ganda juga didapat dengan memory premium. Saat ini ada 2 pilihan antara memory premium ber-latency rendah dengan ketahanan clock standard dan memory premium yang mampu bertahan pada kecepatan clock tinggi tetapi berlatency tinggi.

Untuk mengunakan memory dengan kemampuan clock tinggi, lebih ideal digunakan pada overclock. Tetapi memiliki kelemahan dengan latency tinggi misalnya dinamai dengan PC4400 berlatency 2.5-3-3-6, sehingga computer terlihat kurang responsif. Tetapi pada memory yang memang lebih mampu bertahan pada clock tinggi dan mampu menerima voltage diatas standard (kami sebut VDIMM). Pilihan ini memang harus diambil, karena hanya jenis memory khusus inilah yang mampu mengimbangi kebutuhan tranfer data antara memory dengan processor.

Kebalikannya adalah memory premium ber-latency rendah. Memory jenis ini memiliki fungsi ganda. Bila menginginkan sebuah computer dengan overclok tidak terlalu tinggi disarankan tetap mengunakan memory ber-latency rendah misalnya 2-2-2-6. Computer terlihat lebih responsif, karena memory begitu cepat bekerja dibandingkan memory dengan clock tinggi dan memiliki latency tinggi. Disamping efek respon yang baik pada memory ber-latency rendah, pemakaian overclock masih dimungkinkan asalkan tidak melebihi batas dari kemampuan maksimum memory. Dengan memainkan latency lebih tinggi pada memory ber-latency rendah, masih memungkinkan memory bekerja pada clock yang lebih besar. Misalnya PC3200 dengan latency 2-2-2-5 pada kecepatan 200Mhz, masih mampu bekerja pada 250Mhz dengan latency 3-3-3-6. Pilihannya terletak pada sipemakai, apakah membutuhkan ketahanan memory pada tingkat clock tinggi atau ingin mempertahankan kemampuan memory agar lebih responsif bekerja.

KENYAMANAN OVERCLOCK DENGAN POWER SUPPLY BERMUTU (KELAS PREMIUM)

Terakhir adalah kemampuan dari power supply. Power supply premium memiliki tingkat efisiensi tinggi serta proteksi baik sebagai fungsinya sebagai power supply maupun keamanan bagi perangkat computer.

Power supply premium memiliki beberapa fitur seperti overvoltage, overload, short protection dan sebagainya. Sistem proteksi pada output voltage sangat penting. Ketika power supply mengalami kelebihan beban, umumnya voltage output akan meningkat. Pada posisi membahayakan, maka power supply akan mematikan dirinya agar menjaga perangkat yang ada tidak mengalami overvoltage.

Sistem proteksi ini dibutuhkan bagi para overclock agar harta didalam computer aman. Bila anda pernah menemukan sebuah mainboard dan procesor terbakar karena power supply terus saja memberikan supply daya ke computer. Itu adalah salah satu dampak dari kelemahan sistem power yang digunakan.

Hal tersebut mungkin jarang terjadi pada pemakaian power supply kelas premium. Tentunya akan konyol bila seseorang mengunakan power supply standard seharga 300 ribu, tetapi dipasangkan pada seperangkat hardware yang harganya diatas 10 juta rupiah.

Tetapi bagian terpenting adalah tingkat power efisiensi. Pada power supply dikenal dengan power efficiency / efisiensi power (power factor) sebagai perbandingan input dan output. Input adalah daya yang dibutuhkan oleh power supply dari sumber listrik, sedangkan output adalah daya DC yang dikeluarkan oleh power supply dari beban sebuah computer.

Apakah arti dari power effisien itu. power effisien adalah perbandingan antara pemakaian input dengan hasil output yang dihasilkan. Bila sebuah power supply memiliki power ratio 50%, artinya 50% power output dihasilkan dari 100% input. Sebagai contoh, sebuah power supply dengan daya 300W dengan ratio 50% maka maksimum output yang dihasilkan adalah 150W.

Saat ini sudah banyak produsen power supply jenis premium. Power supply jenis premium umumnya memiliki tingkat power effisien sampai 65-85%. Artinya daya yang dikeluarkan lebih efisien dibandingkan sebuah power supply standard. Dengan label 400W dan power efisien 75%, artinya output power yang dapat diberikan ke perangkat hardware mencapai tingkat maksimal 300W DC dengan kebutuhan daya listrik 400W AC. Dengan melakukan overcloking baik VGA maupun Processor, kebutuhan daya akan meningkat. Ada baiknya anda melihat kembali berapa kemampuan power supply terhadap beban hardware. Menyediakan power supply standard dan tingkat power effisien rendah hanya akan memboroskan daya listrik dan mengacaukan analisa anda ketika melakukan overclock

Dengan artikel diatas, diharapkan pembaca sudah mengenal lebih jauh tentang hardware khususnya untuk pemakaian overclocking. Diharapkan juga anda tidak menganggap bahwa overclock adalah sebuah kegiatan gila yang beresiko. Siapapun dapat membuat sebuah computer lebih cepat dari standard. Overclock bukanlah kegiatan untuk merusak hardware, tetapi hanya meningkatkan performa computer agar bekerja lebih baik.

Overclock tidak hanya bertujuan untuk membeli processor murah untuk menghasilkan kecepatan yang sama dengan processor yang lebih cepat dan mahal. Tetapi memaksimalkan perangkat seluruh harware yang ada, untuk bekerja semaksimal mungkin. Dampaknya, sebuah computer impian anda yang lebih nyaman, lebih cepat, dan lebih responsif agar dapat dinikmati.

sumber: obengware / di salin dari www.ketok.com


Selengkapnya...

Stop Virus Tanpa Anti Virus

Virus dewasa ini sudah banyak berkembang di kalangan pengguna komputer. Sering kali para pengguna mengeluh karena ketidaknyamanan dalam menggunakan komputer dikarenakan adanya virus tersebut. Untuk mengatasi masalah ini, banyak para pengguna yang memilih untuk menggunakan anti virus. Namun hal itu di rasa kurang begitu efektif, karena biasanya program anti virus akan memperlambat kinerja komputer, sehingga menyebabkan bertambahnya ketidaknyamanan pengguna komputer tersebut.

Sebenarnya virus bisa dicegah masuk kedalam komputer kita secara manual, namun belum banyak pengguna komputer yang mengetahuinya. Cara mencegah virus secara manual ada beberapa cara, salah satunya dengan menonaktifkan fasilitas auto play. untuk menonaktifkannya, jalankan option run, klik start - run, ketikkan gpedit.msc, ok, pada computer configuation, masuklah pada administratif template, kemudian system, klik 2x pada turn off auto play, pilih enable, pada turn off autoplay on, pilih all drive. jika tadi kita setting pada computer configuration, sekarang lakukan hal yang sama pada user configuration.

Selengkapnya...

Dasar-Dasar Netmask IP Address - IPv4

Saya sengaja tidak menterjemahkan "IP Address" menjadi "Alamat IP", karena akan membingungkan bila teman-teman biasa membaca atau terbiasa membaca artikel-artikel dalam bahasa Inggris. Istilah-istilah teknis bahasa asing dalam artikel-artikel saya akan tetap dalam bahasa asing agar tidak membingungkan anda semua.

Netmask, biasa juga disebut Subnetmask, adalah sebuah cara untuk memisahkan IP address menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
IP address (Internet Protocol Address), adalah sebuah simbol angka yang dialokasikan sebagai identitas sebuah perangkat keras, yang digunakan dalam komunikasi antar perangkat keras dalam sebuah kelompok/jaringan yang terdiri dari beberapa perangkat keras. Perangkat-perangkat keras yang dimaksud bisa berupa komputer, printer, media penyimpanan, dan masih banyak lagi jenis perangkat lainnya.
Dengan cara-cara tertentu yang digunakan oleh sebuah perangkat keras untuk mencari perangkat keras lainnya dalam satu jaringan yang sama, pemisahan IP address dilakukan agar pencarian sebuah perangkat keras tertentu yang terletak dalam sebuah jaringan, dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Informasi lain yang ingin saya berikan secara singkat di sini adalah mengenai versi pemberian IP address, yaitu bahwa saat ini ada dua versi pemberian IP address ini, yaitu IPv4 dan IPv6. Perbedaan utama kedua versi ini adalah pada format dasar pemberian alamat (address), IPv4 menggunakan 32 bits, sedangkan IPv6 menggunakan 128 bits, dimana berarti IPv6 memiliki jumlah IP jauh lebih banyak dibandingkan IPv4 yang "hanya" berjumlah 4.294.967.296 IP yang berbeda. IPv6 diciptakan dengan tujuan untuk menggantikan IPv4 yang jelas akan sangat kurang untuk melayani jumlah perangkat keras di dunia, sampai ditemukannya NAT (Network Address Translation) dan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) sekitar akhir era 90-an.
Juga hanya sebagai informasi, karena tidak akan saya bahas secara detil, IP address dibagi dalam beberapa kelas, yaitu A, B, C, D, dan E. Kelas-kelas A, B, dan C digunakan untuk umum, sedangkan kelas-kelas D dan E digunakan untuk keperluan-keperluan khusus seperti penelitian dan pengembangan, dan lain-lain.
Kembali fokus ke "netmasking", seperti sudah saya jelaskan di atas, netmasking digunakan untuk memisah/memecah IP address menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Pengelompokan IP address ini menggunakan rumus:

Sehingga, kelompok terkecil IP address berisi hanya satu (1) IP: 2(32-32) = 1, dan kelompok terbesar (maksimal) adalah berjumlah 2(32-0) = 4.294.967.296 IP.
Cara penulisannya ada dua jenis, yaitu dengan "dotted format" dan "slash format".
Dotted Format Netmask
Penulisan netmask dengan dotted format ini serupa dengan cara penulisan IP address (IPv4), yaitu xxx.xxx.xxx.xxx, yaitu dari 255.255.255.255 - 0.0.0.0. Perlu diingat bahwa netmask ditulis untuk menggambarkan jumlah IP yang ada dalam setiap netmask dengan menggunakan rumus di atas.
Sebagai contoh:


Slash Format Netmask
Slash format ini menggunakan angka pengurang di bilangan pangkat pada rumus di atas (n), dan cara penulisannya adalah "IP/netmask".
Contoh penulisan:
192.168.0.1/32 -> 192.168.0.1 (1 IP)
192.168.1.22/31 -> 192.168.1.22 - 192.168.1.23 (2 IP)
192.168.50.68/30 -> 192.168.50.68 - 192.168.50.71 (4 IP)
192.168.100.128/29 -> 192.168.100.128 - 192.168.100.135 (8 IP)
192.168.90.10/24 -> 192.168.90.0 - 192.168.90.255 (256 IP)
192.168.20.0/19 -> 192.168.20.0 - 192.167.244.0 (8.192 IP)
Perbandingan Penulisan "Dotted Format" Dan "Slash Format"
Tabel di bawah ini memperlihatkan perbedaan penulisan antara dotted format dengan slash format

Sumber:http://www.laksanaindradjaja.com
Selengkapnya...

IP Address

Saat ini mungkin sebagian besar dari kita pernah mendengar mengenai istilah IP address (Internet Protocol Address) atau alamat IP, tapi mungkin hanya beberapa yang mengetahui apa dan untuk apa guna sebenarnya IP address, maka dalam artikel ini saya mencoba menjelaskan apa yang saya ketahui mengenai IP address secara singkat.

IP address atau alamat IP adalah sesuatu yang digunakan oleh perangkat keras sebagai identitas agar dapat berkomunikasi dengan perangkat keras lain dalam satu jaringan yang sama. Agar komunikasi antar perangkat keras itu dapat dilakukan dengan lancar dan bebas dari kesalahan, maka tidak diijinkan ada lebih dari satu IP address yang sama dalam satu jaringan.

IP address bisa dianalogikan sebagai alamat sebuah rumah atau bangunan, yang digunakan agar orang bisa dengan mudah menemukan rumah atau bangunan yang dicari. Bisa dibayangkan bagaimana bila ada lebih dari satu alamat yang sama dalam suatu daerah, pasti akan sangat sulit untuk bisa menemukan rumah atau bangunan yang benar.
IP address dibuat dan dikelola oleh satu badan yang disebut Internet Assigned Numbers Authority (IANA), yang kemudian diberikan kepada badan-badan registrasi regional yang lebih kecil untuk kemudian diberikan kepada perusahaan-perusahaan Penyelenggara Jasa Internet (Internet Service Providers/ISP) atau perusahaan-perusahaan lain yang diberi hak untuk mengelola IP baik untuk perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak lain.
Saat ini, Internet Protocol (IP) memiliki dua versi yang digunakan, yaitu versi 4 (IPv4) dan versi 6 (IPv6), tapi sebenarnya keseluruhan ada 10 versi format IP, mulai dari versi 0 sampai versi 9. Versi-versi lain selain versi 4 dan 6 sudah tidak digunakan lagi.
Perbedaan antara kedua versi IP tersebut (versi 4 dan 6) adalah pada format yang digunakan, IPv4 menggunakan format 32 bits, sedangkan IPv6 menggunakan format 128 bits. Dengan demikian, jumlah total IP address dalam versi 4 (IPv4) jauh lebih sedikit dibandingkan dengan versi 6 (IPv6). Jika dalam IPv4 ada 232 IP address, atau sama dengan 4.294.967.296 IP, maka di IPv6 ada 3,4 x 1038 IP address, atau sama dengan 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456 IP address...saya sampai kesulitan menyebutkan jumlah tersebut :P
Format Penulisan IPv4
Cara penulisan IP address versi 4 ini adalah seperti yang biasa kita gunakan, disebut sebagai "Dotted Format", IP address di bagi menjadi 4 bagian yang masing-masing bagian terdiri dari 8 bit atau 1 byte: aaa.bbb.ccc.ddd. Masing-masing bagian 8 bit (1 byte) itu disebut oktet (octet), karena terdiri dari 8 digit dalam format binary.
Masing-masing oktet, bisa memiliki 256 angka yang berbeda (0 - 255), sehingga secara keseluruhan ada 2564 atau sama dengan 4.294.967.296 IP. Lebih jauh mengenai IP address versi 4 ini dapat anda lihat dalam artikel saya mengenai IPv4.
Format Penulisan IPv6
Cara penulisan IP address versi 6 sangat berbeda dengan versi 4, format sebenarnya dari IPv6 adalah 8 kelompok yang masing-masing terdiri dari 4 digit heksadesimal (hexadecimal), dan dipisahkan oleh tanda titik-dua (:) antara satu kelompok dengan kelompok lainnya, sebagai contoh: fe80:0000:0000:0000:02c0:26ff:fe62:421c adalah bentuk dasar IP address versi 6 (IPv6).
Apabila ada kelompok empat digit yang terdiri dari empat angka nol (0000), maka bisa di tulis dengan dua lambang titik-dua berurutan (::), dan angka nol di depan masing-masing kelompok 4 digit heksadesimal pun bisa diabaikan. Sebagai contoh: fe80:0b50:0000:f512:02c0:26ff:fe62:421c bisa ditulis dengan fe80:b50::f512:2c0:26ff:fe62:421c.
Sumber:http://www.laksanaindradjaja.com
Selengkapnya...

Buka CMD yang di blok

Pernah Anda main di warnet atau di tempat lain trus CMD (command Prompt) di blok oleh admin? Berikut ini ada cara untuk membuka CMD yang di blok,yaitu:

cara pertama :
1. Buka Microsoft Word
2. Ketik:file:///c:/windows/system32/cmd.exe
3. Tekan space/enter, akan terbentuk sebuah link (berwarna biru)
4.Tekan ctrl sambil mengklik link tersebut maka CMD pun bisa terbuka.
cara kedua :
Buat batch file pada notepad yang isinya:
@echo off
command
@echo on
Save dengan ekstensi bat (*.bat) dengan nama filenya terserah Anda, kemudian setelah tersave Anda bisa mengeksekusi file tersebut maka CMD pun bisa terbuka.


Selengkapnya...

Pengkabelan LAN dan Urutan Nomor Pin Pada Konektor RJ-45

10base-T, 100base-TX/T4,1000base-T
Untuk seorang administrator jaringan, nggak ada yang lebih mengesalkan daripada setelah mencari-cari kesalahan/permasalahan pada jaringannya, dan akhirnya menemukan bahwa ternyata kesalahannya adalah pada cara pengkabelan.
Tulisan ini saya susun dengan sumber beberapa buku dan website, saya terjemahkan dan gabungkan. Semoga bisa berguna dan menolong para administrator jaringan yang mungkin lupa ataupun belum mengetahui hal ini.


Catatan-catatan:
1. Kabel-kabel LAN (Local Area Network) biasa disebut dengan kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) dan diidentifikasi dengan menggunakan jenjang kategori (category – CAT). Bila kita harus membuat/menginstal suatu jaringan baru, sebaiknya kita gunakan kabel UTP kategori 5, 5e, atau 6 (kecuali ada alasan khusus dan kuat hingga kita tidak menggunakan kabel-kabel kategori tersebut), yang memang dibuat untuk operasi LAN 10 dan 100 Mbps.
2. Kabel-kabel UTP ada 2 macam, yaitu SOLID (SOLID) dan BERSERABUT (STRANDED). Kedua macam UTP tersebut sesuai dengan tipe konduktor yang terdapat ditengah kabel, disebut SOLID karena memiliki konduktor tunggal, sedangkan yang lainnya disebut BERSERABUT karena memiliki konduktor yang terdiri dari beberapa kawat-kawat tipis. Satu-satunya keuntungan yang paling jelas dari penggunaan kabel UTP tipe berserabut (yang umumnya lebih mahal) adalah tipe ini sangat lentur, sehingga bisa ditekuk sampai maksimal tanpa patah konduktornya.
3. Sistem pengkabelan 100base-TX bisa kita gunakan pada jaringan 10base-T, tapi kebalikannya tidak selalu bisa. Maka sebaiknya gunakan SELALU standar pengkabelan 100base-TX/T4.
4. Standar 100base-TX bisa selalu digunakan bila melakukan pengkabelan dengan menggunakan UTP kategori 5, 5e, atau 6, dimana yang digunakan hanya 2 pasang kabel, atau 4 konduktor. Kebanyakan informasi-informasi dalam tulisan ini menggunakan asumsi bahwa pengkabelan menggunakan UTP kategori 5, 5e atau 6.
5. Bila menggunakan kabel UTP kategori 3 atau 4 dengan LAN 100Mbps, harus menggunakan standar 100Base-T4 dan memiliki beberapa keterbatasan, dan menggunakan seluruh 4 pasang kabel, atau 8 konduktor.
6. Panjang maksimal satu utas kabel LAN adalah 100 meter, bila panjang yang dibutuhkan adalah lebih dari 100 meter, maka dapat digunakan switch untuk menyambung kabel berikutnya.

Penggunaan Kabel “Straight” dan “Crossed”
Diagram berikut ini menunjukkan penggunaan umum kabel “straight” dan “crossed”.


Catatan:
Untuk menghindari penggunaan kabel crossed, beberapa pembuat hub atau switch menyediakan port UPLINK. Port ini memungkinkan penggunaan kabel straight untuk menghubungkan 2 buah switch atau hub.

Tabel kode warna UTP kategori 5 dan 5e
Gambar dan table dibawah menunjukkan kode warna normal pada kabel kategori 5, berdasarkan dua standar yang dikeluarkan oleh TIA/EIA



10baseT Kabel Straight (PC ke HUB/SWITCH)
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan PC atau peralatan lain ke hub atau switch. Bila untuk menghubungkan PC ke PC atau HUB ke HUB, harus menggunakan kabel crossed.
Deskripsi kabel berikut adalah untuk pengkabelan pada kedua ujung (konektor RJ-45), baik dengan menggunakan skema warna 568A maupun 586B untuk kabel kategori 5(e).


Catatan:
Nomor pin yang diberi tanda bintang (*) tidak digunakan dalam jaringan 10base-T (10Mbps), dan karena pada umumnya saat ini yang digunakan adalah jaringan 100base-T/T4 (100Mbps) maka lebih baik menggunakan standar pengkabelan 100base-T/T4.
Kita menggunakan spesifikasi pengkabelan 100base-T4 yang bisa digunakan dalam jaringan 10base-T.

10base-T kabel Crossed (PC to PC or HUB to HUB)
Kabel crossed digunakan untuk menghubungkan PC ke PC atau HUB ke HUB. Kabel crossed kadang disebut kabel Crossover, Patch atau Jumper. Bila untuk menghubungkan PC ke HUB harus menggunakan kabel straight.
Table berikut menunjukan urutan pengkabelan pada kedua sisi/ujung di dalam konektor RJ-45 Male, pada kabel crossed.


Catatan:
Pada sistem 10base-T (jaringan 10Mbps), nomor-nomor dengan tanda bintang (*) tidak terpakai, tapi karena kita akan menggunakan sistem 100base-T/T4, maka untuk selanjutnya kita akan selalu mencantumkan kabel-kabel nomor 4, 5, 7 dan 8.


100base-T Kabel Straight (PC ke HUB/SWITCH)
Kabel straight digunakan untuk menghubungkan PC atau peralatan lainnya ke HUB atau Switch. Harap diingat bahwa untuk koneksi PC ke PC atau HUB ke HUB harus menggunakan kabel crossed.
Table berikut menunjukan pengkabelan pada kedua ujung konektor RJ-45 dengan menggunakan petunjuk warna pada kabel-kabel UTP kategori 5.



Catatan:
1. Kabel-kabel dengan tanda dua bintang (**) DIPERLUKAN dalam jaringan 100Base-T4, juga untuk sistem Power-Over-Ethernet (POE).
2. Spesifikasi sistem POE ada tiga cara dimana daya (power) dikirimkan melalui kabel UTP. Dua diantara cara POE, penghantaran daya (power) menggunakan pasangan kabel 4, 5 dan 7, 8 (bertanda dua bintang (**) dalam tabel di atas), sedangkan cara lainnya hanya menggunakan pasangan kabel 1,2 dan 3,6 baik untuk sinyal maupun daya. Yang umum digunakan adalah pasangan 4,5 dan 7,8 dipakai untuk menghantar daya.

100base-T Kabel Crossed (PC ke PC atau HUB ke HUB)
Kabel crossed umum digunakan untuk hubungan antar PC, atau antar HUB. Seringkali disebut sebagai kabel Crossover, Patch atau Jumper. Untuk menghubungkan antara PC dengan HUB umumnya menggunakan kabel straight.
Di bawah ini menunjukan pengkabelan pada kedua ujung konektor RJ-45 dari kabel crossed. Diagram di bawah menunjukan persilangan 4 pasang kabel UTP dan bisa digunakan pada kabel kategori 3 dan 4. Pada jaringan 100base-TX, pasangan kabel 4,5 dan 7,8 tidak perlu disilangkan.


NOTES:
1. Kebanyakan kabel crossed yang digunakan saat ini tidak menyilangkan pasangan kabel 4,5 dan 7,8. Selama tidak menggunakan kabel kategori ¾ maka sistem pengkabelan crossed seperti itu tidak akan menimbulkan masalah.
2. Ethernet gigabit menggunakan seluruh keempat pasangan kabel UTP (8 konduktor) untuk konfigurasi kabel crossed-nya, seperti gambar di atas.
3. Bila menggunakan POE, pada sistem POE Model A atau Alternatif A menggunakan pasangan kabel-kabel 1,2 dan 3,6 untuk data sekaligus daya. Sedangkan pada Model B atau Alternatif B, menggunakan pasangan kabel-kabel 1,2 dan 3,6 untuk data, sedangkan daya melalui pasangan kabel 4,5 dan 7,8. Umumnya POE menggunakan jembatan diode, sehingga penyilangan pada kabel-kabel 4,5 dan 7,8 umumnya tidak ada pengaruh.


Urutan Pin Pada Konektor RJ-45
Konektor RJ-45 Male


Beberapa Petunjuk Dasar Mengenai Koneksi-koneksi RJ-45
1. Lakukan pengujian dengan penguji kabel jaringan (Cable Tester), tidak perlu menggunakan tester mahal, yang terpenting adalah menguji apakah kedua ujung konektor RJ-45 saling terhubung secara sempurna atau tidak.
2. Hati-hati saat memotong selubung luar kabel UTP, jangan sampai melukai selubung insulasi dari masing-masing konduktor karena bisa menyebabkan terjadinya hubungan antar konduktor (short).
3. Potong selubung luar kabel UTP sehingga masing-masing kabel konduktor terlihat maksimal kira-kira 2.5 cm.
4. Susun kabel-kabel konduktor sesuai urutan standar pengkabelan yang digunakan.
5. Ukur panjang masing-masing konduktor agar sama panjang, jangan sampai selubung masing-masing konduktor terlihat dari ujung plastik konektor RJ-45, karena bisa menyebabkan konduktor mudah terluka dan menyebabkan terjadinya hubungan antar konduktor.
6. Pastikan ujung tiap konduktor menyentuh ujung konektor RJ-45 saat memasukan kabel UTP ke dalam konektor RJ-45.
7. Gunakan crimping tool yang masih bagus, agar masing-masing kaki konektor RJ-45 dapat menyentuh konduktor dengan sempurna.
8. Bila memungkin, uji/test kabel yang baru dibuat dengan penguji kabel jaringan (Cable Tester).
9. Umumnya masalah koneksi dalam jaringan terletak pada konektor RJ-45, tidak sempurnanya saat memotong selubung luar kabel UTP, atau tidak menggunakan urutan pengkabelan standar. Gunakan konektor RJ-45 yang berkualitas baik, lebih berhati-hati dalam memotong selubung luar kabel UTP, serta gunakan standar pengkabelan yang baku, untuk menghindari terjadinya masalah-masalah seperti disebut di atas.
Sumber:http://www.laksanaindradjaja.com
Selengkapnya...

Auto logon for Windows XP

Would you rather not have to log on after your computer starts? If you’re the only person who uses your computer, you can make life a little easier by skipping the Welcome screen completely and having Microsoft Windows XP take you straight to your desktop.
To automatically log on to Windows XP upon startup



1. Click Start, and then click Run.
Note: Remember your user name at the top of the Start menu, because you’ll need it later.


2. In the Open box, type control userpasswords2 and click OK.


3. Clear the Users must enter a user name and password to use this computer check box. Click OK.


4. Click the User name box, type the user name that was displayed on the Start menu in step 1. If you normally type a password to log on, type your password in both the Password and Confirm Password boxes. Otherwise, leave these boxes blank. Click OK.


Auto logon now allows anyone to start and use your computer without typing a password.
Note: Keep in mind that you should not enable auto logon if you need privacy for any files on your computer. If you need to maintain

Selengkapnya...

Bandwidth

If you run an application that needs to send high priority/real time data, XP will restrict "best effort" traffic to 80% of the bandwidth.
To change this...



• Log in as Administrator (Not just any account with admin privileges)
• Click Start
• Click Run
• Enter gpedit.msc
• Select Local Computer Policy
• Select Administrative Templates
• Select Network
• Select QOS Packet Scheduler
• In the right window, double-click limit reservable bandwidth
• On setting tab, check enabled setting
• Bandwidth limit % value = 0
• Click OK
• Close gpedit.msc
• Click My Computer
o Select My Network Connections
o Select View Network Connections
o Right-click your connection
• Under Protocol Properties, check QOS Packet Scheduler
• Reboot

Selengkapnya...

99 RUN Command Windows XP

Accessibility Controls
access.cpl

Add Hardware Wizard
hdwwiz.cpl

Add/Remove Programs
appwiz.cpl



Administrative Tools
control admintools

Automatic Updates
wuaucpl.cpl

Bluetooth Transfer Wizard
fsquirt

Calculator
calc

Certificate Manager
certmgr.msc

Character Map
charmap

Check Disk Utility
chkdsk

Clipboard Viewer
clipbrd

Command Prompt
cmd

Component Services
dcomcnfg

Computer Management
compmgmt.msc

Date and Time Properties
timedate.cpl

DDE Shares
ddeshare

Device Manager
devmgmt.msc

Direct X Control Panel (If Installed)*
directx.cpl

Direct X Troubleshooter
dxdiag

Disk Cleanup Utility
cleanmgr

Disk Defragment
dfrg.msc

Disk Management
diskmgmt.msc

Disk Partition Manager
diskpart

Display Properties
control desktop

Display Properties
desk.cpl

Display Properties (w/Appearance Tab Preselected)
control color

Dr. Watson System Troubleshooting Utility
drwtsn32

Driver Verifier Utility
verifier

Event Viewer
eventvwr.msc

File Signature Verification Tool
sigverif

Findfast
findfast.cpl

Folders Properties
control folders

Fonts
control fonts

Fonts Folder
fonts

Free Cell Card Game
freecell

Game Controllers
joy.cpl

Group Policy Editor (XP Prof)
gpedit.msc

Hearts Card Game
mshearts

Iexpress Wizard
iexpress

Indexing Service
ciadv.msc

Internet Properties
inetcpl.cpl

IP Configuration (Display Connection Configuration)
ipconfig /all

IP Configuration (Display DNS Cache Contents)
ipconfig /displaydns

IP Configuration (Delete DNS Cache Contents)
ipconfig /flushdns

IP Configuration (Release All Connections)
ipconfig /release

IP Configuration (Renew All Connections)
ipconfig /renew

IP Configuration (Refreshes DHCP & Re-Registers DNS)
ipconfig /registerdns

IP Configuration (Display DHCP Class ID)
ipconfig /showclassid

IP Configuration (Modifies DHCP Class ID)
ipconfig /setclassid

Java Control Panel (If Installed)
jpicpl32.cpl

Java Control Panel (If Installed)
javaws

Keyboard Properties
control keyboard

Local Security Settings
secpol.msc

Local Users and Groups
lusrmgr.msc

Logs You Out Of Windows
logoff

Microsoft Chat
winchat

Minesweeper Game
winmine

Mouse Properties
control mouse

Mouse Properties
main.cpl

Network Connections
control netconnections

Network Connections
ncpa.cpl

Network Setup Wizard
netsetup.cpl

Notepad
notepad

Nview Desktop Manager (If Installed)
nvtuicpl.cpl

Object Packager
packager

ODBC Data Source Administrator
odbccp32.cpl

On Screen Keyboard
osk

Opens AC3 Filter (If Installed)
ac3filter.cpl

Password Properties
password.cpl

Performance Monitor
perfmon.msc

Performance Monitor
perfmon

Phone and Modem Options
telephon.cpl

Power Configuration
powercfg.cpl

Printers and Faxes
control printers

Printers Folder
printers

Private Character Editor
eudcedit

Quicktime (If Installed)
QuickTime.cpl

Regional Settings
intl.cpl

Registry Editor
regedit

Registry Editor
regedit32

Remote Desktop
mstsc

Removable Storage
ntmsmgr.msc

Removable Storage Operator Requests
ntmsoprq.msc

Resultant Set of Policy (XP Prof)
rsop.msc

Scanners and Cameras
sticpl.cpl

Scheduled Tasks
control schedtasks

Security Center
wscui.cpl

Services
services.msc

Shared Folders
fsmgmt.msc

Shuts Down Windows
shutdown

Sounds and Audio
mmsys.cpl

Spider Solitare Card Game
spider

SQL Client Configuration
cliconfg

System Configuration Editor
sysedit

System Configuration Utility
msconfig

System File Checker Utility (Scan Immediately)
sfc /scannow

System File Checker Utility (Scan Once At Next Boot)
sfc /scanonce

System File Checker Utility (Scan On Every Boot)
sfc /scanboot

System File Checker Utility (Return to Default Setting)
sfc /revert

System File Checker Utility (Purge File Cache)
sfc /purgecache

System File Checker Utility (Set Cache Size to size x)
sfc /cachesize=x

System Properties
sysdm.cpl

Task Manager
taskmgr

Telnet Client
telnet

User Account Management
nusrmgr.cpl

Utility Manager
utilman

Windows Firewall
firewall.cpl

Windows Magnifier
magnify

Windows Management Infrastructure
wmimgmt.msc

Windows System Security Tool
syskey

Windows Update Launches
wupdmgr

Windows XP Tour Wizard
tourstart

Wordpad
write

Diambil dari http://www.javahack.net/viewtopic.php?t=8


Selengkapnya...

SQL Server 2000 Enterprise Edition

This section provides instructions for installing Microsoft(R) SQL Server 2000 Enterprise Edition on the database server and the history server. It includes the following sections:
• Installing SQL Server 2000 Enterprise Edition
• Installing SQL Server 2000 Service Pack 3a
• Disabling Selected SQL Server 2000 Query Analyzer Options
• Configuring SQL Server



Installing SQL Server 2000 Enterprise Edition
Follow the SQL Server instructions carefully, ensuring the sort sequence is specified correctly, or Tivoli(R) Business Systems Manager does not function correctly. It also does not function correctly if the post-installation steps are not followed.
Note:
Tivoli Business Systems Manager must run under a database user ID that has a language of us_english even though Tivoli Business Systems Manager supports a non-English installation of SQL Server. This can be checked by logging in to SQL Query Analyzer with the Tivoli Business Systems Manager SQL user name, issuing dbcc useroptions and verifying the language value returned.
The default language can be changed by issuing the following command for the appropriate login name and then recycling all Tivoli Business Systems Manager services:
sp_defaultlanguage @loginame = 'sa', @language = 'us_english'
To install Microsoft SQL Server 2000 Enterprise Edition, follow these steps on the database server and the history server:
1. If Microsoft SQL Server 2000 Enterprise Edition is already installed, uninstall it, and install it using these instructions to set the correct installation parameters for Tivoli Business Systems Manager.
2. Insert the Microsoft SQL Server 2000 Enterprise Edition CD and click SQL Server 2000 Components.
3. Click Install Database Server.
The Microsoft SQL Server 2000 Enterprise Edition setup begins. Click Next.
Note:
During the installation, if you see a message that indicates SQL Server 2000 is not supported on Windows(R) 2003, ignore this message. Windows 2003 support is added after you install the SQL Server 2000 Service Pack 3a.
4. From the Welcome window, click Next.
5. From the Computer Name window, click Local Computer and Next.
6. From the Installation Selection window, click Create a new instance of SQL Server or Install Client Tools. Click Next.
7. From the User Information window, type your name and company. Click Next.
8. From the Software License Agreement window, read the agreement, and click Yes if you agree with the terms.
9. From the Installation Definition window, click Server and Client Tools. Click Next.
10. From the Instance Name window, make sure the Default check box is selected and click Next.
11. From the Setup Type window, click Custom, click both Browse buttons and use D:\ as the destination directory for the program files and data files. This causes your SQL Server 2000 program files and data files to be placed in the D:\MSSQL directory.
12. Click Next.
13. From the Select Components window, accept all the default components and subcomponents. Click Next.
14. From the Services Accounts window, keep the default value Use the same account for each service.
For Service Settings, click Use a Domain User account. Type the username, password and domain information for a user that has administrative rights across all Tivoli Business Systems Manager servers.
Click Next.
15. From the Authentication Mode window, click Mixed Mode (Windows Authentication and SQL Authentication) and type the SQL sa password.
16. From the Collation Settings window, click Collation designator and click Latin1_General. Select Binary as the Sort Order. (You must click Binary as the sort order for Tivoli Business Systems Manager to function correctly.) Click Next.
17. From the Network Libraries window, accept the default values for Named Pipes and Named Pipe name and TCP/IP Sockets. Select both Multi-Protocol and Enable Multi-Protocol encryption. Click Next.
18. When the Start Copying Files window opens, click Next to continue with the installation. If you want to change any parameters, click Back.
When you click Back, selections reset back to their default values. If you click Back at any time during the installation, make sure you reselect the values you wanted before clicking Next.
19. From the Choose Licensing Mode window, click Processor License for. Type the number of processors you need for your machine. Click Continue.
20. From the Setup Complete window, click Finish.
If you choose not to use the default SQL Server user ID sa, you need to create a user ID that has a Server Role of System Administrators and database access permission of db_owner of all databases. See Appendix C. Using an SQL Account Other Than sa for more information.
Installing SQL Server 2000 Service Pack 3a
The SQL Server 2000 Enterprise Edition Service Pack 3a is available from the Microsoft Web site.
Use the following steps to install Microsoft SQL Server 2000 Enterprise Edition Service Pack 3a on the database server and the history server:
1. Run the setup.bat file.
The Microsoft SQL Server Service Pack 3 setup begins. The InstallShield guides you through the installation. Accept the default values throughout the installation.
2. From the Welcome window, click Next.
3. From the Software License Agreement window, read the agreement, and click Yes if you agree with the terms.
4. From the Instance Name window, click Next.
5. From the Connect to Server window, click The Windows account information I use to log on to my computer with (Windows authentication). Click Next.
6. From the SQL Server 2000 Service Pack 3 Setup window, click Upgrade Microsoft Search and apply SQL Server 2000 SP3 (required). Click Continue.
7. From the Error Reporting window, click OK.
8. From the Start Copying Files window, click Next.
9. When the message You should now backup your master and msdb databases since this installation has updated their content message is displayed, click OK. (You do not have to backup these databases at this time.)
10. From the Setup Complete window, click Finish.
Disabling Selected SQL Server 2000 Query Analyzer Options
Certain SQL Server Query Analyzer options must be manually disabled in SQL Server 2000 for every Windows account that is used to run the Query Analyzer tool.
To disable these options, do the following steps:
1. Start the SQL Server 2000 Query Analyzer. Click Start -> Programs -> Microsoft SQL Server -> Query Analyzer.
2. In the Connect to SQL Server window, type the database server name in the SQL Server field. Leave the Start SQL Server if it is stopped check box clear. Type your password. Click OK.
3. From the Query Analyzer window, click Tools -> Options. Click the Connection Properties tab.
4. Make sure the only check box selected is Set arithabort. Clear the Set concat_null_yields_null check box and the Set ansi_defaults check box (make sure this clears all seven check boxes below it). Click OK.
5. Close Enterprise Manager and SQL Server Query Analyzer.
Configuring SQL Server
After installing SQL Server, please configure SQL Server by doing the following steps:
• Disabling the Lightweight Pooling Option
• Optimizing SQL Server Memory Usage
Disabling the Lightweight Pooling Option
Make sure the Microsoft SQL Server lightweight pooling option is not enabled by doing the following steps:
1. Start SQL Server Enterprise Manager. Click Start -> Programs -> Microsoft SQL Server -> Enterprise Manager.
2. Right-click your server name and click Properties.
3. Click the Processor tab. Under the Processor control section, ensure that the following options are not selected:
o Boost SQL Server Priority on Windows
o Use Windows NT(R) fibers
4. Under the Parallelism section, make sure Use all available processors is selected. Click OK.
5. Close the Enterprise Manager.
Optimizing SQL Server Memory Usage
If you are using Windows 2000 Advanced Server or Windows 2003 Enterprise Edition and have only 4 GB RAM on your database server, please see Microsoft Knowledge Base Article 274750 for information on optimizing SQL Server memory usage.

Selengkapnya...

Informasi Handphone

Dunia Otomotif

Dunia Olah Raga

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP